Cerita Fiksi Options
Cerita Fiksi Options
Blog Article
Dan singa pun menjawab pertanyaan tersebut, “Mana mungkin aku bisa menyakiti orang yang telah menyelamatkan nyawaku.”
Abu Nawas kemudian naik ke menara yang tinggi dan mengepak-ngepakkan tangannya seperti mau terbang. Baginda Raja pun jenuh menunggu dan memanggil Abu Nawas turun ke bawah dan bertanya kenapa tidak kunjung terbang?
“Aku kan punya ilmu kebatinan,” Lia tertawa jenaka.” Bisa menebak apapun yang kamu masak di setiap hari minggu.”
Cerita fiksi tidak berdarkan kejadian nyata, namun bisa berdasarkan pengalaman, pandangan, atau penilaian terhadap sebuah peristiwa yang dikemas sesuai dengan imajinasi penulis.
Kesibukkan Inaq betul-betul membuatnya lupa jika anaknya dari tadi sudah memberitahunya. Batu itu terus meninggi hingga melebihi pohon kelapa.
Ketika ia menemukan Blacky, kondisinya anjing itu sangatlah memprihatinkan dengan tubuh kurus kering.
Setelah makan malam, ayah dan ibu bertanya kepadaku bagaimana hari pertamaku sekolah berlangsung. Aku bercerita kepada mereka bahwa aku dan siswa-siswa lainnya salah masuk kelas.
Banyak menggunakan bahasa yang konotatif (kata-kata yang biasanya mengandung kiasan atau bukan arti sebenarnya untuk memperindah kalimat)
Pertumbuhan ini tidak akan sia-sia. Menjulang tinggi layaknya pohon jati dan kokoh layaknya pohon beringin. Pohon yang banyak diidam-idamkan oleh banyak orang. Tinggi menjulang dan bila dipotong memiliki batang yang penuh seni. Serat pada kayu memiliki keabstrakan yang membantu pertumbuhan dari kecil hingga besar. Tetapi ini bukan tentang pohon jati yang ditebang. Justru ini tentang meningginya pohon tersebut dengan cara tidak terburu-buru. Dalam arti pohon jati yang tertanam sekarang, mungkin hanya anak cucu kita yang bisa menikmatinya nanti. Cukup lama bila ditunggu. Tapi siapa juga yang akan menunggu pohon jati tumbuh di sampingnya. Jika orang menanamnya di kebun yang subur, ia akan senang dengan tanah yang basah dan segar.
Aku pergi jalan-jalan dengan Ayah dan langsung tertarik dengan kacamata warna-warni yang dijual tersebut.
Ia lalu bertekad untuk menemukan mawar keempat. An Li berlari penuh semangat mencari mawar keempat. Setelah mendaki cukup lama, barulah mawar keempat itu terlihat. An Li segera mendekat.
Kemudian, Si Kancil pergi ke tempat tidur harimau-harimau itu dan dengan lembut memegang ekor salah satu harimau. Ketika harimau itu merasa ada sesuatu yang menyentuh ekornya, ia bangun marah dan melihat daun besar yang diletakkan oleh Si Kancil.
Sejak saat itu, kami berdua telah mengumpulkan banyak pengetahuan yang berguna melalui pendidikan kami. Bahkan, saya berhasil melanjutkan pendidikan hingga jenjang sarjana dengan mendapatkan beasiswa.
Pada pagi hari, aku berjalan-jalan di hutan yang rimbun. aku mendapati diri aku terpesona oleh keindahan alam, dan rasanya seolah-olah aku menyatu dengan alam. Aku mendaki perbukitan tinggi yang memberi pandangan indah ke danau biru yang berkilau di Cerpen Fiksi bawahnya.